DetikPena-- Untuk kesekian kalinya Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan internasional. Namun, untuk Olimpiade Biologi Internasional, ini adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah setelah 25 tahun penyelenggaraan.
Berpusat di Denpasar, Bali, sebanyak 239 siswa sekolah menegah beserta juri dan pendamping dari 61 negara berkumpul untuk memperebutkan medali di The 25th International Biology Olympiad (IBO). Tidak hanya itu, lebih dari 300 orang juga turut berpartisipasi, baik sebagai pendamping, juri, maupun observer. Ada lima observer yang berasal dari tiga negara, yaitu Luxembourg, Malaysia, dan Syria.
Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) pada 5-13 Juli 2014. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, mengatakan acara ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menumbuhkembangkan calon-calon ilmuwan terbaik di abad ke-21.
Selain itu, IBO juga merupakan contoh dari upaya meningkatkan persahabatan dan kerja sama antar bangsa. "Ini merupakan elemen penting dari soft diplomacy," ujarnya saat memberikan sambutan saat membuka olimpiade tersebut di Bali Nusa Dua Convention Center, Minggu (6/07/2014).
Mendikbud menekankan bahwa ajang olimpiade bukanlah sekedar mencari medali, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan aksi global dalam memanfaatkan sumber daya alam dan mengadopsi gaya hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Dalam kompetisi ini, para peserta akan mengikuti serangkaian tes, mulai dari pengenalan peralatan laboratorium, uji praktikum, dan uji teori. Adapun materi yang diujikan meliputi biologi sel molekuler, ekologi dan etologi, anatomi dan fisiologi tumbuhan, fisiologi dan sistematika hewan.
Untuk delegasi dari Indonesia diwakili oleh: Kelvin Suriyaputra (SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta), Valentino Sudaryo (SMA Tunas Bangsa, Pontianak), Hana Fauzyyah Hanifin (SMA Semesta, Semarang), dan Samuel Henry Kurniawan (SMAK BPK Penabur, Serpong).
Kemdiknas.
0 komentar:
Posting Komentar